Cinta Itu Ibarat Magnet yang memiliki kekuatan untuk menarik ‘sesuatu’ yang terbuat dari bahan yang mengandung kasih sayang dan kemudian melekatkan dirinya pada sesuatu tersebut.

Sesuatu itu bisa orang, bisa benda berupa mainan, bisa tumbuhan atau bisa juga hobi.

Adakah yang bisa menghalangi cinta menarik cinta yang lain di sekitarnya? Seperti juga magnet, tentu aja ada penghalangnya.

Cinta Itu Ibarat Magnet

Misalnya, karena belum kenal, atau berbeda bahan, maka tak terjadi tarik menarik.

Bisa aja bentuknya seperti tapak kuda, terbuat dari besi, tapi belum tentu dia mempunyai medan magnet yang bisa menarik benda lain. Apalagi kalau dia terbuat dari plastik, makin ga ditarik deh sama magnet. Itu mungkin yang dinamakan, jodoh itu sama yang ‘sekufu’ barangkali ya. Cinta itu semakin rumit aja, uhuk.

Belum lagi bicara induksi magnet, yaitu tarikan gaya magnet tetapi tanpa sentuhan langsung. Alah mak, ternyata cinta pun mempunyai induksi ini.

Contoh kongkritnya adalah, seorang publik figur telah berhasil menginduksi fansnya lewat suara, lewat karya. Fans dengan sukarela penuh cinta mengikuti semua pergerakan si idola. Cinta idola seperti ini juga dipengaruhi oleh gaya yang dipunyai sang idola. Besarnya pengaruh yang terjadi, tergantung dari besarnya kekuatan yang dimilikinya.

Cinta itu menginduksi jiwa secara diam-diam, tanpa permisi. Bisa dalam jarak dekat, jarak jauh, dengan sentuhan, apalagi diikuti sentuhan. Aku akan jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Tak ada kata-kata yang mampu menolak kenyataan cinta.

Bagaimana dengan mu kawans, apakah kau pernah juga di induksi oleh cinta secara diam-diam? Duh!

Tak berdaya melawan daya tarik cinta yang datang. Semakin kuat melawan, sebesar itu juga kekuatan tariknya. Malah semakin tertarik kedalam pusaran cinta itu. Asalkan jangan tertarik masuk puasaran cinta terlarang aja. Bahaiya.

Jika cinta itu ibarat magnet, maka akan terjadi tarik menarik terhadap kutub yang berlainan. Kutub yang sama justru terjadi tolak menolak.

Apa artinya ini?

Cinta itu terjadi antara dua anak manusia yang berlainan jenis. Jadi seandainya cinta itu memang diibaratkan seperti magnet, tak kan ada istilah jeruk makan jeruk ya.