“Aku telah berusaha mema’afkan setiap kesalahan Pramad. Tapi hari ini, kulihat ia tak peduli siapapun dan juga dirinya. Sulit bagiku untuk mema’afkannya. Aku sesalkan keputusanku mengeluarkannya dari penjara”.

Saraswatichandra episode 140 141 16

“Penjara?”, Naveen terkejut dengan kata itu, dan berusaha mencari tau. Alak seketika juga tersadar kalau sudah keceplosan, “maksudku, ketika ulahnya yang membuat susah semua orang, harusnya ku kirim ia ke penjara”. Alak mencoba memperbaiki ucapannya.

Kumud mulai bersuara kalau ia juga banyak berkompromi untuk menikah dengan Pramad, tapi ia memberi kesempatan pada Pramad untuk bisa berubah, biar ia bisa menyadari kekeliruannya.

Saraswatichandra episode 140 141 17

Alak meradang mendengar ucapan Kumud tentang kompromi pada Pramad. Ia berbalik ke arah Naveen, “aku cukup ma’afkan Pramad dan kompromi. Aku berharap ia berubah, biar aku bisa merubah nasib dan jalan hidupku sendiri! kemudian ia meninggalkan Naveen dan Kumud.

Naveen membuka percakapan dengan Kumud dengan memberitau kalau Pramad akan selalu bertanya tentang Saraswatichandra.

Saraswatichandra episode 140 141 18

Kumud menatap tajam pada Saras, “kejadian terakhir telah membuat ketentaraman semua keluarga ini terganggu, tak tau sampai berapa waktu. Kau yang memulai semua ini, makanya harus kau yang mengakhirinya”. Kemudian ia meninggalkan Saras sendirian dalam pikirannya.

Saraswatichandra episode 140 141 18a

Dugba memberitau Guniyal tentang jalan keluar dari masalah keuangan yang sedang dihadapi sekarang. Saatnya mereka menggunakan uang mereka sendiri. Ia akan memberikan perhiasannya untuk dijual.

Chandrita juga ikut melepas perhiasan yang ia punya. Dugba mencegah karena ia mantu di keluarga itu. Chandrita merasa ia punya kewajiban membantu keluarga yang sedang kesulitan keuangan, karena ia mendapatkan semua itu bukan dari orangtuanya, tapi dari kakak iparnya. Keluarga tak boleh dibiarkan kekurangan.

Telpon berdering, diangkat Guniyal. Dari pabrik, memberitaukan kalau pabrik sudah kembali normal, tuntutan upah sudah ada yang membayarkan. Seseorang yang mengaku utusan Vidychatur sebagai dewa penyelamat. Ketiga perempuan tersebut merasa lega.

Saraswatichandra episode 140 141 19

Kalika menangis dihadapan ibu Pramad, ia memohon untuk di ma’afkan. Ibu Pramad akhirnya luluh. Kumud yang kebetulan lewat, dipanggil oleh ibu mertuanya. “Kalika dari tadi menangis, ia bilang tak mau makan dan minum kalau tidak dima’afkan”.
Kumud diam aja, ia masih keberatan mema’afkan Kalika. Ibu mertuanya memberitau, jika Kumud tak mau mema’afkan Kalika, Murakh Das akan murung dan bersedih. Mendengar itu Kumud memilih mema’afkan Kalika, “baiklah”, ia terus beranjak dari hadapan mereka.

Saraswatichandra episode 140 141 20

Kalika mengajukan satu permintaan lagi supaya dipenuhi ibu Pramad itu. Ia meminta ibu Pramad membuat Kusum dan Naveen mau saling berbicara lagi. Karena ulahnya semalam, sekarang dua orang itu saling diam dan menjauh. Ibu Pramad menyetujuinya dan meminta Kalika untuk meninggalkannya.

Saraswatichandra episode 140 141 21

***
Naveen berdiri di jalan depan rumah sambil memikirkan ucapan Kumud tentang “kau yang memulai semua ini, maka kau yang harus mengakhirinya juga”. Mobil Pramad datang dari jauh, ia menghadangnya. Pramad berhenti mendadak, turun dan marah-marah, “apa Naveen kau bosan hidup, mau ditabrak, mau cari mati dengan berdiri ditengah jalan”.

KLIK “ANGKA”  Halaman, dibawah  artikel “TERKAIT” untuk melihat kumpulan foto dan  kelanjutan kisahnya :